Angkaranews.id– Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI), Saiful Anwar, mengungkap praktik pemborosan dana desa untuk pengadaan buku bacaan yang dinilai tidak tepat guna.
Ia menilai, alokasi dana tersebut seharusnya diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur atau program pemberdayaan masyarakat yang lebih mendesak.
Saiful Anwar menyatakan, setiap tahun sejumlah desa di Aceh Timur menganggarkan dana untuk membeli buku dengan judul berbeda, namun tidak jelas manfaatnya bagi warga.
“Ini pemborosan berulang. Buku dibeli, tapi tidak ada yang membaca atau bahkan tidak diketahui disimpannya di mana,” tegasnya saat diwawancarai wartawan, Minggu (6/4/2025).
Lebih lanjut, Saiful menduga ada praktik tidak transparan dalam pengadaan buku tersebut. Ia menyayangkan laporan LAKI tentang dugaan penyimpangan dana desa ini belum ditindaklanjuti aparat penegak hukum.
“Kami curiga ada oknum yang bermain di balik pembiaran kasus ini,” tambahnya.
LAKI merilis daftar harga buku yang dibeli menggunakan dana desa, dengan total mencapai Rp 2.154.500 per desa.
Beberapa judul buku yang dipertanyakan antara lain:
– Buku Cut Nyak Dien (Rp 240.000)
– Buku Budidaya Kangkung (Rp 390.000)
– Buku Persiapan Masuk SD (Rp 100.000)
– Buku Menghitung Super Cepat (Rp 75.000)
Jika dikalikan dengan jumlah desa yang melakukan pengadaan serupa, nilai pemborosan ini bisa mencapai miliaran rupiah per tahun.
“Ini salah satu alasan mengapa desa-desa di Aceh Timur sulit berkembang. Dana habis untuk proyek yang tidak jelas manfaatnya,” ujar Saiful.
LAKI mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera turun ke Aceh Timur untuk menyelidiki potensi korupsi dalam pengelolaan dana desa.
“Kami ingin KPK melihat langsung bagaimana dana rakyat dikelola secara tidak bertanggung jawab,” tegas Saiful.
Ia juga meminta pemerintah daerah lebih ketat mengawasi penggunaan anggaran desa agar tidak terjadi lagi pemborosan serupa. “Masyarakat butuh jalan, air bersih, dan lapangan kerja, bukan tumpukan buku yang tidak dibaca,” pungkasnya. (red)
Tidak ada komentar