Angkaranews.id- Sekolah Dasar Negeri (SDN) 101505 Pangaribuan, Kecamatan Angkola, Tapanuli Selatan, diduga menjadi lokasi penyimpangan anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Kepala sekolah setempat dituding memperkaya diri melalui pengelolaan dana pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah yang mencapai puluhan juta rupiah.
Tim redaksi Angkara News.id melakukan pantauan langsung ke lokasi dan menemukan sejumlah fasilitas sekolah dalam kondisi rusak parah serta tidak layak pakai.
Beberapa kerusakan terlihat pada ruang kelas, jendela, kamar mandi, plafon, dan pintu sekolah.
Masyarakat sekitar juga mengeluhkan kondisi sekolah yang terabaikan. “SDN 101505 Pangaribuan seperti tidak diurus oleh pihak sekolah. Kami berharap ada perbaikan agar anak-anak kami bisa belajar dengan nyaman,” ujar salah seorang warga.
Berdasarkan data yang dihimpun, penggunaan dana BOS SDN 101505 Pangaribuan pada tahun 2023 mencapai Rp68.620.000, dengan rincian:
– Triwulan I-II untuk pemeliharaan sarana dan prasarana: Rp24.730.000 dan Rp1.500.000.
Sementara di tahun 2024, anggaran BOS meningkat menjadi Rp75.200.000, dengan alokasi pemeliharaan:
– Triwulan I-II: Rp22.215.000 dan Rp21.170.660.
Pertanyaan besar muncul: Kemana larinya dana pemeliharaan sarana dan prasarana selama 2023-2024 jika kondisi sekolah tetap rusak?
Warga mendesak Bupati Tapanuli Selatan, H. Gus Irawan Pasaribu, serta Kepala Dinas Pendidikan Daerah, Arman Pasaribu, untuk segera menyelidiki dugaan penyelewengan dana BOS di SDN 101505 Pangaribuan.
“Kami meminta pemeriksaan transparan agar tidak ada lagi masyarakat yang dirugikan,” tegas perwakilan warga.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Tapanuli Selatan, Arman Pasaribu, Saat di konfirmasi hal tersebut, menanggapi dan akan segera memeriksa sekolah SDN No. 101505 Pangaribuan.
(S.HRP/Angkara News.id)
Tidak ada komentar