Angkaranews.id– Dalam upaya memperkuat literasi kritis dan mendorong partisipasi publik yang sadar informasi, Katalis kembali menggelar diskusi publik bertajuk “Demokrasi Dalam Kabut Media”. Acara yang digelar di OIA Coffee, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Sabtu (21/06) ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai organisasi serta menghadirkan narasumber kritis, termasuk Deky Ikwal (internal Katalis), Iqbal Haris (Suara Bogor), dan Mayo (Komunitas Literasi Nusantara).
Munjin Sulaeman, Pendiri Katalis, dalam sambutannya menyatakan bahwa diskusi ini menjadi ruang refleksi kolektif tentang peran media massa.
“Media seharusnya menjadi penopang demokrasi, tetapi justru kerap menjadi instrumen kabut informasi yang mengaburkan kesadaran politik publik. Kebebasan pers bukan jaminan lahirnya masyarakat sadar jika media hanya mereproduksi sensasi, framing, dan bias kuasa,” ujarnya.
Munjin menambahkan, saat ini masyarakat hidup dalam euforia kebebasan, tetapi tidak bebas dari penggiringan opini.
“Media bisa menjadi arena wacana, sekaligus senjata hegemoni yang menumpulkan kesadaran kritis. Katalis siap menjadi mitra kritis pemerintah, baik di daerah maupun pusat,” tegasnya.
Diskusi ini juga menyoroti tantangan seperti algoritma digital, kepemilikan media oleh konglomerasi politik, dan krisis jurnalisme investigatif. Peserta aktif menyampaikan pandangan kritis terkait relasi kapitalisme media dan demokrasi prosedural yang sering bersinggungan.
Sebagai bagian dari gerakan literasi politik dan media, Katalis berkomitmen menjadikan forum ini sebagai wadah kontestasi gagasan dan pembangunan ruang publik yang sehat. Acara ditutup dengan rekomendasi bersama agar masyarakat tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga subjek aktif yang mampu mengkritisi setiap narasi yang disuguhkan. (***)
Tidak ada komentar