CBA Desak Audit Negara Usut Dugaan Kebocoran Anggaran di PT JOE, Anak Usaha JakPro

Admin
22 Okt 2025 11:27
Nasional 0 98
2 menit membaca

ANGKARANEWS.ID– Center for Budget Analysis (CBA) mendesak auditor negara untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap dugaan kebocoran anggaran di PT Jakarta OSES Energi (PT JOE).

PT JOE merupakan anak perusahaan PT Jakarta Propertindo (JakPro) yang memegang Participating Interest (PI) sebesar 10 persen di Wilayah Kerja (WK) Offshore South East Sumatra (OSES), salah satu penghasil minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia.

Wilayah kerja migas yang terletak di sekitar Pulau Pabelokan, Kabupaten Kepulauan Seribu ini memiliki tingkat produksi yang signifikan. Hingga Agustus 2018, produksinya mencapai 31.120 barel minyak per hari (bph) dan 137,5 juta standard cubic feet gas per day (mmscfd).

Selain PT JOE, BUMD Provinsi Lampung, PT Lampung Energi Berjaya (PT LEB), juga memiliki kepemilikan sebesar 5 persen di operator utama blok ini, PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatra (PHE OSES).

Direktur Eksekutif CBA, Uchok Sky Khadafi, mengungkapkan bahwa pendapatan PT JOE dari bagi hasil produksi di WK OSES dinilai tidak sebanding dengan potensi besar blok tersebut. Data yang dihimpun CBA menunjukkan, dalam periode 2018 hingga 2022, total pendapatan PT JOE hanya sebesar Rp224,004 miliar.

“Artinya, rata-rata pendapatan PT JOE hanya sekitar Rp44,8 miliar per tahun. Jumlah ini sangat kecil jika dibandingkan dengan potensi besar blok OSES,” ujar Uchok dalam keterangan resmi pada Selasa (21/10/2025).

CBA juga menyoroti adanya beban denda pajak yang sangat besar pada tahun 2023, yakni mencapai Rp91,62 miliar. Denda tersebut berasal dari sanksi pajak akibat restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) PT Jakarta Propertindo, sebagaimana tercantum dalam dokumen Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB).

“Ini menjadi sinyal kuat bahwa ada persoalan serius dalam pengelolaan keuangan PT JOE maupun entitas induknya. Karena itu, kami meminta auditor negara turun tangan untuk mengaudit seluruh aliran dana pendapatan dari WK SES,” tegas Uchok.

Melalui audit ini, CBA berharap dapat terungkap secara jelas sumber kebocoran anggaran, apakah berasal dari PT JOE selaku BUMD DKI Jakarta atau dari pihak operator, PHE OSES.

“Publik berhak tahu ke mana sebenarnya uang hasil migas daerah itu mengalir. Jangan sampai potensi pendapatan daerah justru hilang karena tata kelola yang buruk,” pungkas Uchok. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *