LAKI Aceh Timur Kritik Kinerja Plt. Kadisdikbud: Harus Dipimpin Pejabat Kompeten, Bukan Egois

Admin
31 Jul 2025 10:14
News 0 73
2 menit membaca

Angkaranews.id– Organisasi Masyarakat (Ormas) Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) DPC Aceh Timur menyoroti kinerja Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Timur yang dinilai tidak profesional dalam menjalankan fungsi sebagai pejabat publik.

Ketua LAKI Aceh Timur, Saiful Anwar, menegaskan bahwa Dinas Pendidikan seharusnya dipimpin oleh pejabat yang kompeten, mampu memotivasi bawahan, dan menjadi teladan yang mengutamakan institusi, bukan kepentingan pribadi.

“Dinas Pendidikan harus dipimpin oleh pejabat yang berkompeten serta mengedepankan institusi, bukan egoisme,” tegas Saiful Anwar.

Ia juga menyoroti pemberitaan sejumlah media online yang mengkritik gaya kepemimpinan Plt. Kadisdikbud Aceh Timur, Bustami, yang disebut bersikap diktator. Menurut Saiful, meski tudingan tersebut dibantah oleh Bustami, publik berhak menilai berdasarkan fakta yang ada.

“Pemberitaan tersebut memiliki alasan kuat dan menjadi persoalan serius. Masyarakat bisa melihat sendiri bagaimana kinerjanya,” ujarnya.

LAKI Aceh Timur mendesak Bupati Aceh Timur untuk mengevaluasi penugasan Bustami sebagai Plt. Kadisdikbud. Saiful menyatakan, selama kepemimpinan Bustami, tidak ada kemajuan di Disdikbud Aceh Timur, bahkan terjadi penurunan dalam pelayanan publik dan meningkatnya kesenjangan sosial yang berpotensi mengganggu stabilitas.

Selain itu, LAKI Aceh Timur juga mengawasi ketat penggunaan anggaran di Disdikbud, terutama terkait pengadaan meubeler untuk siswa dan guru senilai hampir Rp5 miliar, serta pengadaan buku literasi dari APBD yang dinilai tumpang tindih dengan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Kami akan terus memantau penggunaan anggaran ini untuk memastikan tidak ada penyimpangan,” pungkas Saiful.

Pemerintah Aceh Timur diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk menindaklanjuti kritik dan masukan dari masyarakat demi peningkatan mutu pendidikan di daerah tersebut.

(red)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *