Jembatan Penghubung Nanggung-Leuwisadeng Lapuk, Warga Mempertaruhkan Nyawa Setiap Hari

Admin
10 Okt 2025 15:48
Daerah 0 190
2 menit membaca

ANGKARANEWS.ID– Warga di Kecamatan Nanggung dan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, hidup dalam kecemasan setiap kali harus melintasi jembatan gantung penghubung kedua wilayah tersebut. Jembatan sepanjang 65 meter di atas Sungai Cikaniki itu kondisinya kian memprihatinkan: sempit, lapuk, dan membahayakan keselamatan.

Jembatan yang terletak di Kampung Kalong Karamat, Desa Kalongliud, ini merupakan akses utama bagi mobilitas dan perekonomian ribuan warga dua kecamatan. Namun, harapan untuk perbaikan yang telah dirapalkan sejak lama ternyata masih sebatas janji.

“Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Ini kami punya jembatan gantung yang sangat perlu rehabilitasi dan pelebaran. Jembatan ini akses utama penghubung antar kecamatan, Nanggung–Leuwisadeng,” ujar Jani Nurjaman, Kepala Desa Kalong Liud, Jum’at (10/10/2025).

Menurut Jani, jembatan tersebut sebenarnya sudah disurvei oleh sejumlah instansi berwenang, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cikaniki-Cisadane, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor.

“Survei sudah dilakukan, katanya masuk program aspirasi Ibu Marlin Maesyarah, anggota DPR RI Dapil V dari Fraksi Gerindra,” jelas Jani.

Sayangnya, setelah proses survei usai, tidak ada lagi tindak lanjut yang terlihat di lapangan. Warga pun mulai frustasi karena harus terus mempertaruhkan nyawa di atas jembatan yang kian rapuh.

“Semoga pembangunan segera terealisasi. Warga sangat membutuhkan jembatan itu, karena tanpa jembatan tersebut, mobilitas dan ekonomi masyarakat dua kecamatan terhambat,” tegasnya.

Konfirmasi pun ditujukan kepada perwakilan yang dijanjikan, Marlin Maesyarah. Anggota DPR RI Dapil V dari Fraksi Gerindra itu, melalui pesan WhatsApp pada Senin (22/09/2025), hanya memberikan respons singkat.

“Waalaikumsalam, harusnya sih tahun ini,” tulis Marlin kala itu.

Namun, hingga Oktober 2025, ucapan “harusnya” itu belum juga menjadi kenyataan. Warga di pedalaman Bogor kini hanya bisa berharap agar jembatan untuk rakyat kecil ini tidak benar-benar tenggelam oleh derasnya arus kepentingan politik dan janji-janji semata. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *