Irigasi Mandek, Sawah Mengering: Jeritan Petani Pangradin di Balik Matinya Bendungan Cimerek

Admin
25 Okt 2025 16:46
Daerah 0 76
2 menit membaca

ANGKARANEWS.ID– Bendungan Cimerek, yang dahulu menjadi sumber kehidupan bagi para petani di Desa Pangradin, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, kini tinggal kenangan.

Infrastruktur yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat itu kini terbengkalai, dengan saluran irigasi yang kering kerontang dan tak lagi mengalirkan air ke sawah.

Seorang petani setempat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, bendungan tersebut awalnya dibangun secara gotong royong oleh warga yang memiliki sawah di wilayah tersebut.

“Dulu dibangun swadaya oleh warga yang punya sawah di sini,” ujarnya saat ditemui di area persawahan Batu Lawang Pangradin 1, Sabtu (25/10/2025).

Namun, sejak saluran air dari Bendungan Cimerek tak lagi berfungsi, banyak petani terpaksa membiarkan sawah mereka mengering. “Sekarang susah tanam padi, air tidak sampai. Kalau pun hujan, cuma sebentar,” tuturnya dengan lirih.

Kondisi ini menyoroti betapa infrastruktur kecil yang vital bagi kehidupan masyarakat pedesaan sering kali terabaikan. Padahal, di tengah maraknya proyek-proyek besar, bendungan kecil seperti Cimerek justru menjadi penyangga utama ketahanan pangan di tingkat lokal.

Petani tersebut berharap ada perhatian dari pemerintah untuk memulihkan fungsi bendungan. “Berharap bisa dibangun kembali oleh pemerintah, supaya airnya bisa mengalir ke sawah dan masyarakat bisa kembali menanam,” harapnya.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan dari Pemerintah Desa Pangradin maupun Pemerintah Kabupaten Bogor terkait kondisi Bendungan Cimerek. Warga setempat kini menanti langkah nyata, bukan sekadar janji perbaikan, untuk mengembalikan kehidupan pertanian di Pangradin. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *